Tingkatkan SDM Pekebun, Kementan dan BPDPKS Latih Petani Sawit Jambi
2 min readJAMBI : Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Kementerian Pertanian memberikan perhatian khusus pada pekebun sawit di wilayah provinsi Jambi.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan SDM pekebun, pekebun sawit dari tiga kabupaten, yakni Kabupaten Merangin 45 orang, Kabupaten Sarolangun 29 orang dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 34 orang mengikuti pelatihan Penguatan Kelembagaan Angkatan I dan II dan Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Angkatan I.
Pembiayaan pelatihan berasal dari anggaran BPDPKS tahun 2024 dan diselenggarakan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi dari tanggal 22 Mei – 1 Juni 2024 di Kota Jambi.
Kepala BBPMKP Ciawi melalui Plt.Ketua Kelompok Penyelenggara Pelatihan, Riza Fakhrizal, menyampaikan penguatan dan pengembangan kelembagaan serta usaha di bidang perkebunan kelapa sawit sangat penting mengingat kelapa sawit menjadi salah satu pilar pembangunan perekonomian Indonesia.
“Perkebunan kelapa sawit ini sangat strategis, perlu kita lakukan secara masif terutama bagaimana agar para petani kita ini ditingkatkan kapasitasnya maupun kompentensinya melalui pelatihan,” ujar Riza Fakhrizal usai pembukaan kegiatan, Kamis (23/5/24).
Riza menambahkan, melalui peran kelembagaan, perkebunan kelapa sawit di Indonesia diharapkan dapat terus mengalami peningkatan produksi dan produktivitas. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, seluruh jajarannya dikerahkan untuk mendorong kualitas produksi maupun produktivitas hingga penguatan SDM pertanian termasuk perkebunan yang unggul.
Begitupun yang disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Ia menegaskan pelatihan berperan peran penting dalam membekali petani pekebun sawit untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai etika yang diperlukan untuk menavigasi kompleksitas pertanian modern. Karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sawit terbesar dunia.
“Industri tanaman serbaguna dan banyak digunakan untuk bahan makanan, kosmetik, dan biofuel ini telah berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menghasilkan pendapatan ekspor, dan menciptakan lapangan kerja di seluruh wilayah,” kata Dedi.
Lebih lanjut, Riza Fakhrizal menyampaikan, perkembangan kelapa sawit sangat penting karena merupakan salah satu pilar pembangunan perekonomian Indonesia jika dilihat selama sepuluh tahun terakhir. Tercatat perkebunan kelapa sawit telah memberikan kontribusi lebih kurang 244 juta US dolar bagi devisa Indonesia.
“Jadi, pelatihan ini memang sangat strategis juga dalam upaya-upaya bagaimana kedepannya ini kelapa sawit bisa ditumbuh kembangkan dari hulu sampai dengan hilir yang dimana di dalamnya perlu juga peran dari kelembangaan-kelembagaan di perkebunan kelapa sawit,” ujarnya.
Riza Fakhrizal menjelaskan ini merupakan tahun ketiga Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Ciawi bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDPKS)menyelenggarakan pelatihan untuk para pekebun sawit. Ia berharap peserta yang mewakili kelompoknya dapat mengaplikasikan yang telah didapat di pelatihan dan menyebarkannya pada anggota kelompok lain.
“ Kami berharap kegiatan pelatihan, terutama yang saat ini berlangsung dapat bermanfaat dan dapat diaplikasikan oleh seluruh peserta dimasing – masing daerah dan ilmu yang didapat disebarluaskan kepada anggota kelompok atau anggota koperasi lainnya, “ ujar Riza Fakhrizal.(Regi/BBPMKP)