Kembangkan Pertanian Modern, Kementan Kukuhkan Koperasi Berbasis Korporasi Petani
3 min readINDRAMAYU, Jawa Barat – Kementerian Pertanian (Kementan) baru saja meresmikan koperasi sebagai wadah korporasi petani dalam rangka mengembangkan pertanian modern untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian di Kabupaten Indramayu-Jawa Barat, Kamis (03/10/2024). Peresmian dilakukan oleh Pjs Bupati Indramayu Dedi Taufik Kurohman.
Koperasi yang diberi nama Sri Unggul Sejahtera ini merupakan bagian dari pengembangan program pertanian modern yang dinisiasi oleh Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian sebagai upaya mencukupi ketersediaan pangan di beberapa wilayah.
Pertanian Modern yang diusung oleh Kementan menjadi salah satu langkah mewujudkan semangat Indonesia menuju lumbung pangan dunia di tahun 2045.
Seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bahwa Indonesia harus bangkit menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045 mendatang.
“Mari kita jadikan peringatan kemerdekaan ke-79 di tahun ini sebagai momentum bagi sektor pertanian untuk bangkit menjadi lumbung pangan dunia,” sebut Menteri Amran.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sebagai penanggungjawab pengembangan program Pertanian Modern di wilayah Kabupaten Indramayu memiliki tanggungjawab dalam mengembangkan kompetensi SDM pertanian khususnya petani dan korporasi di wilayah tersebut
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan peran BPPSDMP sebagai pusat pengembangan SDM pertanian sangat signifikan dalam mendukung program Pertanian Modern
“Terkait dengan korporasi petani, kita akan melakukan pendampingan sehingga proses bisnis korporasi ini bisa dapat berkembang dengan cepat dan baik dan tentu saja memberikan manfaat bagi para petani dan anggotanya”, jelas Santi.
Pembentukan koperasi merupakan langkah awal dalam pendekatan pertanian modern, dimana pemanfaatan potensi lahan dilakukan melalui peningkatan produktivitas secara berkelanjutan dan efisien dengan dukungan teknologi modern, alsintan, penguatan infrastruktur, SDM yang kompeten, regulasi yang tepat, akses pasar serta kelembagaan usaha
Pjs Bupati Indramayu, Dedi Taufik Kurohman dalam kesempatan peresmian mengatakan koperasi Sri Unggul Sejahtera yang baru saja diresmikan merupakan wadah korporasi petani yang dijadikan percontohan untuk pengembangan korporasi-korporasi berikutnya di Indramayu dan diharapkan menjadi solusi atas permasalahan petani
Sebagai informasi, Indramayu memberikan kontribusi 15% produksi beras di jawa barat. Produksi di jawa Barat mencapai sekitar 9,2 juta ton per tahun, Kabupaten Indramayiu berkontribusi sekitar 1,3 juta ton dan diharapka dapat mencapai 1,6 juta ton. Untuk mencapai target tersebut diperlukan inisiatif atau langkah – langkah dalam memecahkan permasalahn di Indramayu, seperti ketersediaabn lahan, varietas bibit unggul hingga jumlah penyuluh pertanian.
“Ini yang perlu kita kolaborasikan terutama penyiapan SDM. Sesuai dengan program pemerintah SDM nya juga harus kita siapkan”, kata Dedi.
Dedi pun mengapresiasi Program Pertanian Modern Kementan yang telah membina SDM pertanian di wilayahnya.
“Saya apresiasi Kementan yang sudah membina SDM di sini,. merancang program dari sisi kelembagaan. Mudah-mudahan menjadi sebuah motivasi dan komitmen bersama bahwa Kabupaten Indramayu siap melaksanakan program-program pemerintah”, jelas Dedi.
Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) selaku penanggungjawab Program Pertanian Modern di Kabupaten Indramayu mengatakan tujuan pembentukan koperasi adalah untuk mensejahterakan seluruh anggotanya, bukan hanya untuk kepentingan segelintir orang. Oleh karenanya pembentukan Koperasi bukan tujuan akhir, melainkan langkah awal menuju kesejahteraan masyarakat, khususnya petani di Indramayu.
“Koperasi ini diharapkan dapat menjadi kendaraan yang baik bagi petani Indramayu dalam mencapai kesejahteraan. Penguatan kelembagaan, pelibatan mahasiswa, alumni, dan petani milenial, serta optimalisasi pemanfaatan alsintan harus dikelola dengan baik” terang Sukim Supandi. (*)