Kementerian Pertanian Dorong Pembentukan Korporasi untuk Pertanian Modern
2 min readCIAWI – Dalam upaya memperkuat pertanian modern di Indonesia, Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) terus mendorong pembentukan korporasi pertanian. Langkah ini bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai aspek usaha tani mulai dari produksi, pengolahan pasca panen, hingga akses pasar dalam satu manajemen yang profesional dan efisien.
Melibatkan berbagai stakeholder, Kementan merumuskan korporasi petani sebagai aksi nyata mewujudkan pertanian modern dalam rapat kordinasi yang digelar Rabu(23/10/2024) di BBBPMKP. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk pertanian dan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan Kementerian Pertanian berkomitmen untuk mendorong modernisasi sektor pertanian melalui pembentukan korporasi petani.
“Dengan pendekatan ini, kita tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberdayakan petani untuk berkompetisi di pasar global. Mari kita bersama-sama mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2029,” ujar Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan peran penting BPPSDMP dalam pengembangan SDM untuk mendukung korporasi petani.
“Kami akan terus mendampingi korporasi petani, sehingga proses bisnisnya dapat berkembang dengan cepat dan efisien, serta memberikan manfaat yang nyata bagi para petani dan anggotanya,” jelas Santi.
Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, dalam pertemuan rapat kordinasi menyampaikan bahwa pembentukan korporasi ini sejalan dengan visi Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pertanian modern yang lebih terstruktur dan mampu menghadapi tantangan global.
“Korporasi ini menjadi alat untuk mengelola usaha tani dengan lebih baik, serta sarana untuk mengintegrasikan teknologi dan inovasi pertanian modern. Langkah ini penting untuk mencapai swasembada pangan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” kata Sukim.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto yang turut hadir, menekankan pentingnya bentuk korporasi yang jelas.
“Korporasi petani merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan di sektor pertanian. Arah dari korporasi ini adalah untuk mengintegrasikan berbagai komponen usaha tani, mulai dari penyediaan input, pengelolaan produksi, hingga akses pasar yang lebih luas. Dengan membentuk jaringan yang solid, kami berharap korporasi ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi petani, meningkatkan daya saing produk pertanian, dan pada akhirnya mendukung kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” kata Sugeng.
Inisiatif pembentukan korporasi ini diharapkan mampu menjadi pilar utama dalam pengembangan pertanian modern di Indonesia. Dengan mengintegrasikan berbagai sektor, mulai dari permodalan, teknologi, hingga distribusi, korporasi ini akan menjadi model bisnis yang efisien dan berkelanjutan, mendukung petani untuk lebih maju dan sejahtera.