Kementan Dorong Percepatan Swasembada Pangan melalui Inovasi Bisnis Hulu Hilir Bawang Merah
2 min read
CIAWI – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar kegiatan Bertani on Cloud (BOC) Vol. 282, Kamis (31/10) dengan mengangkat tema “Bisnis Hulu Hilir Bawang Merah Gurih Tanpa Perih: Kolaborasi dan Inovasi Jadi Kunci”.
Program pelatihan berbasis online ini diikuti para insan pertanian dari berbagai wilayah Indonesia, dengan tujuan memperkuat kompetensi di bidang bawang merah sebagai salah satu komoditas strategis nasional.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya langkah nyata untuk mencapai swasembada pangan sesuai arahan Presiden. “Presiden berulang kali menekankan bahwa kita harus mampu swasembada pangan, dengan waktu sesingkat-singkatnya dan itu adalah tujuan bersama kita”, ujar Amran.
Melalui BOC, Kementan berupaya mendorong seluruh pelaku di sektor pertanian untuk berinovasi, memanfaatkan teknologi, dan meningkatkan produktivitas demi mewujudkan ketahanan pangan nasional. Bawang merah, sebagai komoditas bernilai ekonomi tinggi dan kebutuhan pokok masyarakat, memiliki peran strategis dalam mewujudkan swasembada pangan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa program BOC ini adalah bentuk dukungan BPPSDMP terhadap visi besar Kementan.
“Dengan menyediakan pelatihan dan informasi yang mudah diakses, kami berharap dapat membantu para insan pertanian dalam menghadapi tantangan produksi serta mempersiapkan mereka untuk menjadi bagian dari sistem pangan nasional yang mandiri,” ujar Santi.
Menggandeng Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sinergi Brebes Inovatif sebagai narasumber. P4S Sinergi Brebes Inovatif berbasis di Brebes, Jawa Tengah yang merupakan sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia.
Narasumber P4S Sinergi membagikan pengalaman dan inovasinya dalam budidaya bawang merah serta pengolahan pascapanen.
Beberapa produk unggulan noyang mereka hasilkan, seperti pasta bawang merah dan bawang crispy dengan berbagai varian rasa, menjadi contoh nyata upaya meningkatkan nilai tambah bawang merah.
Sukim Supandi, Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP), dalam kesempatan menyapa peserta menggaris bawahi potensi ekonomi dari inovasi di sektor bawang merah.
“Sebagai komoditas utama, bawang merah berperan besar dalam ketahanan pangan. Melalui BOC, kami mendorong para petani untuk mengadopsi teknologi dalam budidaya dan pengolahan agar mereka mampu bersaing, meningkatkan produktivitas, dan bersama-sama kita mencapai swasembada pangan,” kata Sukim.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Muhamad Amin berharap bahwa pengalaman dan inovasi yang dibagikan oleh P4S Sinergi Brebes Inovatif dalam acara ini dapat menginspirasi petani lainnya.
“Pengembangan produk olahan seperti pasta bawang merah dan bawang crispy oleh P4S Sinergi Brebes menunjukkan bagaimana sektor bawang merah dapat dikembangkan untuk mencapai nilai tambah yang lebih tinggi dan membantu mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ungkapnya.
Melalui kegiatan BOC, Kementerian Pertanian berharap P4S Sinergi Brebes Inovatif mampu memotivasi petani di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi lokal guna mempercepat terwujudnya swasembada pangan.
(Rst/Humas)