Dinsos Luncurkan Program Coaching Clinic Taman Asa
2 min readCIBINONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Sosial (Dinsos) meluncurkan program Coaching Clinic Taman Asa, sekaligus mendeklarasikan Paguyuban Orang Tua dengan anak Istimewa (Pandawa).
Program ini diluncurkan Dinsos setelah melihat masih banyak anak berkebutuhan khusus (ABK) yang berasal dari keluarga tidak mampu, dan membutuhkan penanganan khusus.
Kepala Dinsos Kabupaten Bogor Farid Maruf mengatakan, setidaknya ada 1.196 ABK usia 0-17 tahun yang terindikasi berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu dan tidak paham bagaimana cara menangani anak-anak istimewa ini.
“Oleh karena itu, kami (dinsos) memfasilitasi coaching clinic ini,” kata Farid disela-sela Launching Coaching Clinic Taman Asa di Ruang Serbaguna I Setda Kabupaten Bogor, kepada wartawan, Kamis, (14/11/2024).
Lewat coaching clinic ini, pihaknya akan memberikan pemahaman serta bagaimana cara menangani ABK, yang akan diberikan oleh para ahli mulai dari terapis untuk motorik dan psikologi untuk menangani mentalnya.
Sehingga, penanganan ABK yang dilakukan di rumah bisa selaras dengan yang ada di coaching clinic. “Ini tidak terpisah nih. Kalau di clinic ditangani tetapi ternyata di rumah tidak paham, hasilnya tidak akan maksimal,” terang Farid.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan tenaga lawyer atau pengacara untuk membantu para ABK dan orangtua yang terdaftar sebagai peserta coaching clinic.
“Kenapa kita siapkan lawyer? Karena ABK ini rawan dan berpotensi menjadi korban perundungan (bullying), sehingga kita berkewajiban untuk turun tangan,” kata Farid.
Farid juga menjelaskan, metode untuk bisa masuk menjadi peserta coaching clinic ini dilakukan beberapa tahap. Pertama, ketika ada ABK yang masuk pihaknya akan melakukan asesmen dan identifikasi. “Siapa dia (ABK), orangtuanya dimana dan ada dimana,” terangnya.
Farid juga menyampaikan, coaching clinik ABK ini merupakan program percontohan dan baru ada di dua wilayah, Ciawi dan Cibinong. “Orangtuanya mampu atau tidak, punya administrasi kependudukan, jaminan kesehatan dan sosial tidak?,” lanjut Farid.
Apabila dalam identifikasi itu diketahui belum memiliki semua itu, maka pihaknya akan membantu, termasuk mendaftarkannya sebagai peserta BPJS Kesehatan.
“Kalau belum punya dan belum pernah dapat program bansos dari pemerintah, kita coba masukan, seperti PKH dan BNPT,” ujar Farid. (Cay)