Produksi Susu Menurun Gegara Pasokan Konsentrat Tersendat
2 min read
Lembang,- Cuaca dingin ekstrem yang belakangan melanda kawasan Lembang dan sekitarnya, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ternyata membawa tantangan tersendiri bagi para peternak sapi perah. Meski tidak terlalu signifikan terhadap produksi susu, kondisi iklim tetap memberi dampak yang tidak bisa diabaikan.
Bendahara Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Toto Abidin mengungkapkan, gangguan terbesar justru bukan hanya dari suhu dingin, melainkan dari persoalan klasik: keterlambatan distribusi konsentrat pakan.
“Kalau cuaca begini, ke sapi perah memang ada pengaruhnya. Sama halnya seperti manusia kalau tidurnya kurang nyaman karena kedinginan. Dampaknya ke sapi adalah produksi susu sedikit terganggu. Tapi itu hanya penurunan kecil, paling setengah liter saja,” kata Toto, kemarin.
Namun persoalan lebih serius, ia menyebutkan, muncul ketika suplai konsentrat terlambat.
“Kalau konsentratnya habis, itu jadi masalah besar. Karena saat ini justru konsentrat menjadi kebutuhan utama, sementara rumput yang seharusnya nomor satu malah jadi nomor dua,” jelasnya.
Selain soal pakan, ia menerangkan, persoalan kandang juga menjadi faktor penting. Banyak peternak di Lembang masih menggunakan kandang terbuka yang membuat hembusan angin langsung menerpa sapi. Kondisi itu membuat hewan ternak lebih rentan terhadap stress cuaca, bahkan berisiko kematian jika tidak ditangani serius.
“Kalau orang bisa pakai selimut lebih tebal, sapi hanya mengandalkan bulunya saja. Kalau kandang tidak terbenteng, angin itu cepat sekali masuk. Itulah yang kadang bikin sapi rentan,” tukasnya.
Dipaparkan Toto, dampak lain dari pergeseran pola pakan adalah risiko kesehatan pada sapi. Menurut ia, jika kebutuhan kalsium dan nutrisi tidak terpenuhi akibat kekurangan rumput hijau, risiko penyakit dan kematian sapi meningkat.
“Banyak kesulitan kalau tidak pandai-pandai menanganinya. Bisa terjadi sapi kekurangan kalsium karena pakan utama yang semestinya rumput malah tergeser,” ungkapnya.
Keterangan Toto menunjukkan bahwa ketahanan peternak sapi perah di kawasan Bandung Utara saat ini bukan hanya soal menghadapi cuaca ekstrem, tetapi juga soal manajemen pakan yang kian rumit. Di satu sisi, perubahan iklim menuntut adaptasi sistem kandang dan kesehatan sapi. Di sisi lain, ketergantungan pada konsentrat membuat peternak rentan ketika distribusi terganggu. Tjahyadi
