Kementan Ajak Peserta PKP Bawa Perubahan, Implementasikan Inovasi Akper
2 min readBOGOR – Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) mengajak para peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) untuk mengimplementasikan inovasi hasil Aksi Perubahan (Akper) di lingkungan kerjanya masing-masing.
Hal tersebut merupakan salah satu komitmen peserta dalam menunjukkan kompetensi kepemimpinannya khususnya dalam mengelola perubahan berupa inovasi untuk meningkatkan kualitas kinerja pelayanan publik.
Sebagai pejabat pengawas, tidak hanya diperlukan kompetensi kepemimpinan operasional jabatan pengawas, tetapi juga melakukan perubahan berdampak atau inovasi di pemerintahan.
Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengharapkan peserta pelatihan kepemimpinan dapat mengembangkan kompetensi di bidang pemerintahan.
“Saya harap pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi strategis para peserta terutama di bidang kepemimpinan yang akan berperan dan melaksanakan tugas serta fungsi pemerintahan di instansinya masing-masing” kata Dedi.
PKP merupakan pelatihan yang didesain untuk mengembangkan dan membentuk kompetensi kepemimpinan operasional pejabat Pengawas yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing. Ditujukan bagi pejabat pengawas di lingkungan Kementerian/Lembaga Pemerintahan.
Kepala BBPMKP, Sukim Supandi dalam kesempatan menutup pelatihan di Komplek Surya BBPMKP pada Rabu (24/07/24) mengharapkan pelatihan ini tidak hanya sekedar konsep tetapi juga menjadi nilai tambah bagi instansi masing-masing peserta.
“Pelatihan ini tidak hanya sekedar konsep, tetapi mampu membawa perubahan dan nilai tambah tentunya di lingkungan kerja bapak/ibu semua, setiap inovasi yang dihasilkan dari Aksi Perubahan yang dilakukan oleh tiap peserta ini harus berdampak di lingkungan kerjanya”, harap Sukim Supandi.
Sukim Supandi melanjutkan, masing-masing aksi perubahan tersebut akan memberikan dampak signifikan dalam mendukung pembangunan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Nantinya akan dilakukan evaluasi terhadap implementasi Aksi Perubahan.
“Saya akan melakukan evaluasi yang Bapak/Ibu lakukan terkait Aksi Perubahan. Saya ingin tahu aksi perubahan yang Bapak/Ibu usulkan pada saat pelaksanaan pelatihan, apakah betul diimplementasikan di unit kerjanya masing-masing atau hanya ingin lulus saja.” jelas Sukim Supandi.
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan IX Tahun 2024 menggunakan metode pembelajaran blended learning yaitu pembelajaran mandiri distance learning dan klasikal. Diikuti oleh 35 orang peserta yang berasal dari non Kementerian Pertanian. (***)